Tarian Adat Indonesia

Hi Bloggers, kali ini saya akan memposting tentang tarian adat Indonesia.
Setelah semua tugas menumpuk, UN semakin dekat dan gebetan makin deket. Ujian Praktek-pun membabi-buta kelangsungan hidup para kaka kelas. Saya baru bisa posting lagi. Okay back to the topic!


1. Tari Seudati, Aceh

Pelajar SMA di Banda Aceh Diberi Pemahaman Tari Seudati

Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti saksi atau bersaksi pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang, yang mana syairnya selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian Nasional Indonesia.

 

2. Tari Legong, Bali


Tari Legong by dveronikha on DeviantArt

Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan. "Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.

Legong dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua. Konon idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.

3. Tari Selampir Delapan, Jambi

indahnya seni: September 2013


Asal usul Tari Selampir Delapan pertama kali diperkenalkan oleh M. Ceylon ketika bertugas pada Dinas Kebudayaan Provinsi Jambi pada tahun 1970-an. 
Pria kelahiran Padang Sidempuan 7 Juli 1941 ini memiliki bakat yang luar biasa dalam bidang kesenian, terutama seni tari. 

Sebagai pribadi yang baik, ramah, dan enerjik membuat dia mudah beradaptasi dengan budaya dan lingkungan setempat. Aktivitasnya yang lebih banyak bergulat dalam bidang kebudayaan menjadikan dirinya berhasil menangkap pesan terdalam dari pergaulan masyarakat yang kemudian diolah menjadi sebuah karya seni bernama Tari Selampir Delapan. Dalam perkembangannya, tari tersebut kemudian ditetapkan menjadi salah satu tarian khas Provinsi Jambi.


4. Tari Sekapur Sirih, Jambi



Hasil gambar untuk Tari Sekapur Sirih

Sekapur sirih adalah jenis tari selamat datang dari Jambi dan Riau. Pertunjukan kesenian tradisional ini kerap disajikan dalam acara sambutan selamat datang bagi tamu terhormat yang datang ke wilayah Jambi dan Riau. Tak heran para wisatawan akan sangat terpukau oleh keunikan Tari Sekapur Sirih Selamat Datang ini.

Sejarah dari asal usul jenis tari ini berawal dari tahun 1962 dan kemudian berkembang hingga saat ini. Adalah Firdaus Chatab seorang kelahiran Jambi yang menciptakan gerakan dalam Tari Sekapur Sirih Selamat Datang. Properti yang digunakan dalam tarian ini merupakan pakaian adat Jambi sebagai kostum yang dikenakan para penarinya.

 

5. Tari Yapong, Jakarta

Hasil gambar untuk Tari Yapong


Tari Yapong merupakan jenis tari dari Betawi. Tarian ini merupakan salah satu jenis tari tradisional dari Betawi. Sejarah dan asal usul Tari Yampong serta perkembangannya memang cukup panjang hingga akhirnya dikenal sebagai tari pergaulan dalam berbagai pertunjukan.
Perlengkapan yang digunakan dalam Tari Yapong tidaklah identik dengan salah satu alat sebagaimana tari piring dan tari barong. Pada dasarnya perlengkapan dan properti yang dibutuhkan dalam pertunjukan hanyalah pakaian khas Tarian Yapong.


No comments:

Post a Comment